Rabu, 28 Desember 2011

The X of X-mas really means


Yaa... Banyak pertanyaan yang muncul dipikiran orang-orang, including me. So I search for the answer so that I wouldn't get confused again... Hahaha...

X biasa kita pakai di dalam matematika sebagai simbol atau variabel untuk mengantikan suatu nilai. Sesuatu yang tidak diketahui biasanya juga dilambangkan dengan huruf X.

People seem to express chagrin about seeing Christ's name dropped and replaced by this symbol for an unknown quantity X. Bahkan ada kata-kata muncul pada label yang bertuliskan, "Put back Christ into Christmas" sebagai respon akan substitusi dari tanda X sebagai pengganti nama Kristus ("Christ").

Pertama-tama, kita musti mengerti bahwa, It is not the letter X that is put into Christmas. Kita melihat alfabet X di sana, akan tetapi itu sebenarnya bukan alfabet X yang kita lihat. Tetapi huruf Yunani Χ(Chi) yang merupakan inisial nama Kristus yang dipakai bangsa Yunani. Di dalam alkitab perjanjian baru bahasa Yunani, kata Kristus disebut dengan Christos. Huruf awal dari kata Christos dalam bahasa Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa alfabet kita yaitu X. Jadi sesungguhnya X telah datang melalui sejarah Gereja menjadi simbol singkatan untuk nama Kristus. So, the idea of X as an abbreviation for the name of Christ came into use in our culture with no intent to show any disrespect for Jesus.


Gereja telah menggunakan simbol ikan karena itu merupakan akronim. Ikan dalam bahasa Yunani yaitu "Ichthus" Merupakan akronim dari frase Yunani yang berbunyi "Iesous (Iota), Christos (Chi), Theou (Theta), Uios (Upsilon), and Sotor (Sigma)" Which means “Jesus Christ, Son of God, Savior.” So the early Christians would take the first letter of those words and put those letters together to spell the Greek word for fish. Jadi begitulah bagaimana simbol ikan menjadi simbol universal di dalam dunia kekristenan.


There’s a long and sacred history of the use of X to symbolize the name of Christ, and from its origin, it has meant no disrespect.