Senin, 23 Mei 2011

Wortel, Telur, dan Kopi

Semua orang pasti pernah mengalami proses, dimana semua udah pada tau kalo yang namanya proses itu ga enak. Tapi satu hal yang saya tahu bahwa process will bring us to another higher level. Ya, proses akan membawa kita ke level yang lebih tinggi, JIKA, kita menanggapi proses itu dengan benar.


Suatu kali ada seorang anak yang mengeluh kepada ayahnya tentang kehidupannya. Persoalan di dalam hidupnya tidak ada habisnya. Ketika satu persoalan terpecahkan, persoalan lain pasti muncul lagi dengan kesulitan yang lebih besar. Ayahnya yang seorang juru masak, membawanya ke dapur dan menyuruh anak itu duduk manis melihat apa yang akan dilakukan ayahnya. Ayahnya mengambil 3 buah panci, masing-masing berisi air, dan meletakkannya di atas kompor. Setelah itu ia meletakkan di tiap panci tersebut sebuah wortel, sebutir telur, dan sebungkus kopi. Ketika semuanya mendidih, ia mematikan kompor dan menunjukkan semuanya kepada si anak tersebut.


Wortel yang pada awalnya keras berubah menjadi lunak ketika direbus oleh air. Telur yang awalnya rentan pecah ketika jatuh justru berubah menjadi keras dan kokoh ketika direbus oleh air. Dan Kopi yang mengubah air rebusan menjadi harum dan sedap.


Kita adalah manusia dan bukan Tuhan yang bisa menghentikan masalah kita yang terus datang di dalam kehidupan kita. Tapi kita bisa berjuang di dalam proses kita. Di suatu waktu, kita harus menjadi wortel yang awalnya keras lalu menjadi lemah lembut. Di suatu waktu yang lain kita harus menjadi telur yang berubah menjadi lebih kuat ketika mengalami rebusan air yang bernama proses. Dan di suatu waktu yang lain, kita harus menjadi kopi yang mengubah proses menjadi sebuah kesempatan untuk mengubah lingkungan kita menjadi lebih baik.


Saya percaya ketika kita menanggapi proses tersebut dengan excellent, maka level hidup kita akan menjadi lebih excellent lagi.


So, which one are you?

Sabtu, 07 Mei 2011

Running Out Of Fuel

Hayooo... Siapa yang pernah kehabisan bensin d jalan? Saya sering sekali (*maksudnya seringnya bukan satu kali tapi sangat sering :p). Tapi, Tuhan begitu baik sama saya. Setiap kali saya kehabisan bensin di tengah perjalanan, tidak pernah saya temui saya jauh dari tempat pengisian bensin. Kalo lagi kehabisan bensin pas dipinggir ato di agak depan lagi ada yang jual bensin eceran. Hampir tidak pernah saya temui saya berjalan jauh untuk menemukan penjual bensin.

Nah... Hari ini saya pas ada kuliah tambahan. Saya tau kalo bahan bakar motor saya tinggal sedikit. Tapi dengan iman saya berangkat ke kampus. Yeah, akhirnya saya sampai kampus dengan selamat tanpa kehabisan bensin. Nah pas pulangnya neh... Saya agak sedikit kawatir kalo saya tiba-tiba berhenti di tengah jalan. Tapi dengan iman saya berkata kepada motor saya (sambil menumpangkan tangan ke atas sepeda motor saya), "Di dalam Nama Tuhan Yesus, aku percaya bejanaku tidak akan pernah berkekurangan. Motorku tidak akan kehabisan bensin." Naaahh... Pas di jalan neh... Itu motor agak sedikit brebet (gejala mau kehabisan bensin). Dengan iman lagi saya berkata, "Di dalam Nama Tuhan Yesus, aku percaya bejanaku tidak akan pernah berkekurangan." Karena Tuhan baik sama saya, akhirnya.... Sepeda motor saya kehabisan bensin juga (T_T). Tapi seperti yang saya bilang tadi, pas disamping saya ada penjual bensin eceran ketika saya berhenti. I thought I was saved, but when I looked in my wallet... I DIDN'T BRING ANY MONEY!!! There was only 2000 rupiah... Lha percuma dong kalo disamping dah ada yang jual tapi ga bisa beli. Then I called my father, and he saved me... Hahahaha...

Nah, ketika saya dalam perjalanan (melanjutkan) pulang, Tuhan mengingatkan saya akan suatu hal. Bahwa hidup kita itu seperti bejana (*dalam kasus ini motor saya deh). Dan bejana tersebut tidak boleh kosong untuk melakukan sesuatu. Harus sering diisi agar tidak kehilangan "bahan bakar".

Manusia terdiri dari 3 bagian, roh, jiwa, dan tubuh (I Tes 5:23). Which I conclude like this, kita ini adalah manusia roh yang mempunyai jiwa dan tinggal di dalam tubuh. So, it means yang harus kita penuhi ga hanya tubuh saja (makan, minum, tidur, dll) ato jiwa (belajar, belajar, dll), tapi juga roh kita. Gimana? Doa, denger khotbah, baca buku rohani? Yap, itu tidak salah, tapi yang terpenting dalam isi mengisi itu adalah gimana kita bangun relasi kita tiap hari bersama Bapa secara intim, secara pribadi lepas pribadi.

Ah, tunggu abis aja "bahan bakarnya" toh Tuhan bisa isi roh saya kapan saja. Mungkin ada yang berpikiran seperti itu. Termasuk saya dulu. Saya ga pernah sampe kawatir banget kalo kehabisan bensin, toh saya selalu berhenti deket penjual bensin. Iya kalo saya bawa duit, lha kalo ngga, percuma kalo di samping dah ada yang jual tapi ga bisa beli. Sama halny dengan kehidupan rohani kita. Jangan sia-siakan kesempatan kita bersama Tuhan. Kalo kita ga punya kesempatan itu gimana? Bisa akan lebih parah, bahkan mati.

So, melalui kejadian hari ini saya diingatkan kembali akan membangun hubungan pribadi lebih lagi bersama Bapa. And come on guys, my friends, my brothers,and my sisters, saya mengajak kalian untuk tetap jaga minyak kalian agar api kalian tidak padam. Tuhan akan perbaharui minyak kita ketika kita dekat dengannya, bahkan Ia mampu untuk memperbesar bejana minyak kita (*berbicara tentang kapasitas).

Read this verses: Matius 25:1-13 --> "Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh"

Yah, jadilah bijaksana dan jangan menjadi seperti gadis-gadis yang bodoh tersebut!


KEEP BURNING LIKE THE SUN!
JLus. ^^d